Powered By Blogger

Jumat, 16 November 2012

Benarkah Kita Sudah Merdeka?

Tak terasa 64 tahun kan menjelang usia negeri ini yang katanya sudah merdeka sejak diproklamasikannya.
proklamasi-teks-sebelum-diketik-2
Teks proklamasi ini yang jadi catatan sejarah bahwa kita telah terbebas dari imperialisme negeri-negeri barat, setelah berabad-abad dalam cengkeraman penjajajah.
Kemerdekaan itu telah diperjuangkan dengan pengorbanan harta, darah dan nyawa. Bukan hasil dari pemberian belas kasih sang penjajajah, tapi dari usaha para pahlawan kita dengan memohon keridhaan Allah SWT untuk bisa membebaskan negeri dari angkara murka kaum imperialis. Sungguh sebuah pengorbanan yang tiada terkira dari para pahlawan kita untuk membebaskan negeri ini dari tangan penjajah, sehingga kita bisa menikmati alam kemerdekaan yang banyak memberikan ruang gerak untuk berkreasi, salah satunya ngeblog.
Sungguh sebuah hal yang patut kita syukuri nikmat kemerdekaan ini, mereka para pahlawan tak sedikitpun meminta balas jasa atas semua yang mereka lakukan untuk meraih kemerdekaan bangsa ini, bahkan Taman Makam Pahlawan dan Gelar Pahlawan bukan sesuatu yang ingin mereka raih. Mereka dengan ikhlas memberikannya kepada kita alam kemerdekaan ini, dan sudah sepatutnya kita bisa mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat.
Tetap benarkah bangsa ini sudah benar-benar merdeka?
bendera-indonesia
Tentara Belanda, Portugis & Jepang memang sudah tak lagi dinegeri Indonesia untuk menjajah, bendera-bendera merekapun kini hanya berkibar di halaman kedutaan besar dan kantor perwakilan diplomat saja tidak lebih. Tak ada lagi benteng-benteng yang diisi oleh bala tentara mereka, tak ada lagi sebutan ekstrimis-ekstrimis, tak ada lagi para pejuang yang melakukan gerilya, tak ada lagi teriakan serang, serbu…..Allahu akbar…tak ada lagi kini teriakan lantang bung Tomo.
Seluruh negeri kini telah dikuasai oleh bangsa kita baik secara de jure maupun de facto, seluruh negara didunia ini telah mengakui kemerdekaan kita. Tetapi sayang seribu kali sayang kemerdekaan ini cenderung hanya semu belaka, apalagi kalau melihat bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini. Setelah komunisme runtuh , imperialisme berubah wajah dan cara untuk menaklukkan negeri-negeri lemah. Melalui politik, sosial, ekonomi dan budaya kini mereka menguasai, ini jauh lebih berbahaya dan merusak, karena kebanyakan kita tidak tersadar bahwa kita sedang dalam cengkeraman penjajah gaya baru.
Lihat saja pola hidup bangsa kita sekarang semua cenderung pada pola fikir barat yang merusak, dan itu menjadi trend. Kita jadi jauh lebih londo dari londo itu sendiri. Westernisasi sudah jadi wajah bangsa ini, nilai-nilai ketimuran sudah semakin terkikis tergilas oleh modernisasi yang tak bermoral. Kebebasan telah jadi agama baru, merasa berhak melakukan apa saja yang kita inginkan tanpa lagi mengindahkan norma-norma yang ada.
Inikah makna kemerdekaan yang ingin kita raih?, kalau jawabannya iya sungguh ironis bangsa ini, kita menari-nari diatas pengorbanan harta, darah dan nyawa para pahlawan kita bahkan kita tak tersadar telah melakukan itu. Bertahun-tahun seremoni-demi seremoni digelar untuk memperingati hari kemerdekaan, tapi hanya sekedar seremoni tak bermakna, tanpa semangat baru untuk bangkit, tanpa aksi lanjutan.
Hanya lomba-lomba dan hiburan dan goyangan erotis serta semerbak aroma minuman keras dan pertunjukan-pertunjukan yang menyekutukan pemilik kehidupan. Adakan hal tersebut masih saja terjadi ditahun ini, kita lihat saja nanti.
“Sesungguhnya kemerdekaan itu tak pernah kita miliki jika saja kita masih memiliki illah yang lain selain Allah SWT”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar